Day 3
Sekitar pukul 05.30 kami sempat singgah di salah satu cafe yaitu cafe kapitoo untuk menikmati sunrise, namun sayangnya kafe tsb belum buka,akhirnya kami melakukan perjalanan. Perjalanan kali ini membawa kita menikmati panorama alam di dataran tinggi Toraja, tepatnya di daerah Batutumonga. Disini kita menemukan banyak sekali kuburan batu yang ada di sepanjang jalan. Namun dalam perjalanan kita menemukan satu spot unik dengan ukuran batu yang sangat besar dan jumlah lubang kuburan yang sangat banyak, tempat ini dinamakan Loko Mata yang memiliki arti Lubang Mata. Lokomata adalah kuburan alam yang terletak di toraja. Liang lahat Loko mata terbuat dari batu yang dipahat, LokoMata mempunyai arti lubang, yang berarti kuburan di sebuah batu besar. Lokasi kuburan batu atau liang tersebut merupakan salah satu objek wisata Toraja yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik mancanegara maupun lokal. Dari obrolan seorang warga sekitar, alasan mereka menguburkan jenazah di batu selain karena tradisi juga untuk menghemat penggunaan lahan tanah, karena Toraja sendiri terdiri memiliki banyak sekali bebatuan bebatuan yang besar karena mayoritas tempat ini dikelilingi oleh pegunungan. Setelah inspection di dtw lokomata kami kembali ke mentirotiku untuk check out dan breakfast.
Setelah breakfast kami meninggalkan Mentirotiku guest house pada pukul 08.00. Dari mentirotiku kami melanjutkan inspection ke Dtw awal yaitu Baby graves. Pohon kuburan bayi atau Baby Graves merupakan salah satu destinasi wisata di Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang cukup populer. Tempat wisata ini menyimpan jejak kepercayaan Aluk Todolo yang dianut masyarakat suku Toraja masa dahulu. Pohon kuburan bayi ini terletak di Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja, Sulawesi Selatan . Tempat wisata ini juga biasa dikenal dengan nama Baby Kambira Grave. Pohon yang digunakan dalam tradisi ini juga tidak sembarangan. Melainkan dilakukan pada pohon Tarra, sejenis pohon sukun dengan ukuran yang besar dan telah berusia ratusan tahun.Bayi dimakamkan dengan posisi duduk serta tanpa busana seperti keadaan di dalam rahim. Kemudian jenazah bayi ditutup dengan ranting-ranting pohon. Namun bukan sembarang kuburan bayi, Bayi yang dikuburkan maksimal meninggal saat usia 6 bulan.
Bori kalimbung “Batu Menhir”
Dari baby graves kami berjalan menuju Dtw selanjutnya yaitu dtw Bori kalimbuang. Berbeda dengan kuburan lain yang ada ditoraja, Bori kalimbuang merupakan kuburan yang batu nisannya merupakan batu yang diambil dari gunung batu. Bori Kalimbuang adalah Salah satu destinasi wisata Sejarah yang ada di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.Bori Kalimbuang sendiri terletak sekitar 9 km sebelah utara Rantepao di kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara. Kita harus Melewati jalanan pedesaan yang sepi dengan pemandangan hamparan sawah hijau dan kuning yang sangat luas. Yang menarik dari Bori Kalimbuang adalah batuan purbakala yang masih banyak tersedia disekitar kawasan situs megalitikum. Ratusan buah menhir atau batu tunggal yang berdiri kokoh dengan ketinggian yang berbeda-beda.Harga tiket masuk kawasan wisata situs megalitikum Bori Kalimbuang Toraja ini dipatok cukup bersahabat yakni Rp 10.000 / wisatawan.
“Toraja Misiliana Hotel”
Setelah inspection di beberapa Dtw,selanjutnya kami di bagi 3 kelompok untuk melakukan inspection Hotel dan juga cafe. Dan berhubung kelompok kami bertugas untuk menisnpection Toraja Misiliana Hotel, kami pun bergegas ke hotel tsb dengan menggunakan angkutan umum. Misiliana hotel terletak di jl.pongtiku no. 27, Rantepao, Toraja utara Sulawesi selatan. Hotel ini menyuguhkan pemandangan sungai Sa'dan, memiliki kolam renang outdoor, 2 pilihan tempat bersantap, dan parkir gratis di tempat. Kamar-kamar yang nyaman di Toraja Misiliana Hotel dilengkapi TV kabel, minibar, dan fasilitas membuat teh/kopi. Setiap kamar memiliki kamar mandi dalam dengan perlengkapan mandi. Tabang and Satung Restaurant menyajikan beragam hidangan khas daerah. Anda dapat menikmati beragam minuman dan makanan ringan di Palangka Lounge and Bar. Jenis kamar deluxe dengan yang ada ac,brankas,balkon,wifi dengan harga Rp.900.000 untuk 2 orang include breakfast. Untuk anda yang ingin melakukan check-in anda bisa langsung kesana atau anda kepo dengan hotelnya anda bisa cek di instagram @toraja_misilianahotel (+6242321212)
“Tori coffe”
Setelah melakukan inspection hotel, kamipun melanjutkan inspection disalah satu caffe yaitu Tori coffee. Tori coffee terletak di jl. Ahmad yani No.51, Singki’, kec. Rantepao, kabupaten toraja utara, sulawesi selatan. Tori Coffee adalah cafe yang hits di Toraja saat ini. Cafe ini tergolong baru dengan konsep cafe yang mengusung tema industrial. Mengusung desain minimalis, dekorasi cafe dikelilingi jendela kaca besar, sehingga memberikan lighting alami saat berfoto siang atau sore hari. Meski terlihat minimalis, suasana di dalam ruangan tetap terasa segar karena adanya tanaman hias plus tiupan udara dari kipas angin dan Ac.Bangunannya terdiri dari dua lantai dengan langit-langit yang tinggi, sehingga kamu bisa berfoto keren dengan dukungan cahaya yang pas. Bagi anda yang ingin ngopi atau nongkrong bareng teman,anda bisa cek ig nya @toricoffeeid.
“Sallebayu Testaurant”
Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dan cukup panjang , finally saatnya kami mengisi kembali tenaga dan makan siang di salah satu restaurant yaitu Sallebayu testaurant. restaurant tsb terletak di jl. Ke’te kesu’, Karassik, sulawsi selatan. Menyajikan berbagai jenis makanan, di temani dengan pemandangan pesawahan yang sejuk dan asri. Untuk reservasi pemesanan anda bisa menghubungi pihak resto ibu bunga 08114606289. Kami meninggalkan Sallebayu restaurant untuk melanjutkan perjalanan ke dtw kete kesu.
“Kete kesu Desa tradisional toraja”
Setelah mengsisi tenaga kamipun melanjutkan perjalanan menuju Kets kesu. Kami sampai di kete kesu pada pukul 15.10. Dari pintu masuk kete kesu kita bisa melihat penjual sovenir-sovenir khas toraja. Kete kesu meruapakan desa tertua di sanggalangi usianya bisa mencapai 400 tahun. Harga masuk kedesa kete kesu Rp. 15.000 perorang. Kete kesu terkenal dengan pemakaman adat yang di sebut rambu solo. Selain makam adat, kita juga bisa melihat rumah tradisional toroja yaitu tongkonan dengan tanduk kerbau yang menjulang tinggi. Disana juga terdapat makam besar yang berisi 9 jenazah di dalamnya.
“To’Pao (pasar seni dan kuliner)”
Tapao meruapakan tempat perbelanjaan para wisatawan atau pemgunjung, wisatawan bisa membeli beragam macam oleh-oleh berupa hiasan , pakaian adat ,ataupun patung-patung khas suku toraja yang sangat unik . Tidak hanya itu, makanan dan minuman juga tersedia di pasar ini , termasuk kopi toraja. Setelah kami semua jajan kami melanjutkan perjalanan pulang kembali ke hotel sahid Toraja untuk beristrahat.
Kami tiba di hotel sahid pada pukul 17.58 dan kami langsung ke kamar untuk istrahat dan prepare untuk makan malam. Setelah istrahat kami di arahkan untuk makan malam di restaurant hotel. Setelah makan malam sebelum kami kembali ke kamar masing-masing kami kembali melakukan evaluasi dan ini adalah malam terkakhir kami di toraja dan besok akan kembali ke Makassar. pada saat acara dinner kami melakukan malam entertaiment perwakilan dari setiap divisi menyampaikan pesan dan kesan selama fieldtrip di toraja. Dan setelah itu kamipun kembali ke kamar masing-masing untuk beristrahat untuk menyimpan tenaga karena besok paginya kami akan kembali ke makassar.
Komentar
Posting Komentar